Teman Anda sedikit? Pergaulan Anda cuma berada di lingkup
itu-itu saja?
Memang, sebagian orang mengalami kesulitan bergaul dengan orang lain.
Kesulitan bergaul adalah salah satu kesulitan lumrah yang ada dalam hidup
ini. Lumrah, tapi tidak berarti tidak berbahaya. Sulit bergaul menanam bom
waktu dalam hidup Anda.
Dua Prinsip
Bagi yang
kebetulan sedang menghadapi masalah ini, mungkin ada dua hal yang perlu
diingat:
Pertama, pergaulan erat kaitannya dengan kemampuan. Artinya, ini bukan bawaan
lahir tetapi merupakan kemampuan yang diraih dari usaha dalam mengembangkan
diri. Jadi, apapun kepribadian Anda, pada dasarnya Anda punya kesempatan yang
sama untuk bergaul seperti orang lain yang punya model kepribadian lain.
Sah-sah saja kita menyimpulkan, misalnya saja: saya orangnya termasuk
melankolis yang introvert, pemikir dan pesimis. Dia orangnya termasuk
Sanguinis yang ekstrovert, suka ngomong dan optimis. Dan sebagainya.
Tidak peduli apakah kita termasuk orang berkepribadian ini atau itu, ada satu
hal yang perlu diingat: kalau kita mengalami kesusahan bergaul, hidup kita
juga mengalami kesusahan. Ini adalah sebuah dalil mengapa kita perlu
mengembangkan potensi yang mendukung perbaikan kemampuan kita dalam bergaul,
terlepas bagaimana pun kepribadian kita.
Sejumlah istilah ilmiah yang bisa kita temukan dalam buku-buku kepribadian
mestinya kita gunakan untuk melihat sisi plus-minus agar kita bisa
mengembangkan diri sejati kita (bukan jadi seperti orang lain). Sebab, apapun
model kepribadian kita pasti ada sisi plus yang perlu kita kembangkan untuk
memperbaiki hidup dan pasti pula ada sisi minus yang perlu kita kontrol agar
tidak sampai merugikan atau membahayakan.
Kedua, pergaulan tidak identik dengan banyak atau sedikit ngomong, pendiam
atau tidak pendiam. Prinsip pergaulan adalah bagaimana kita berkomunikasi
dengan orang lain dan bagaimana kita menjaga hubungan itu. Karenanya, jangan
heran bila menjumpai ada orang yang banyak ngomong tetapi pergaulannya sempit
dan jangan heran pula bila melihat ada orang yang sedikit ngomong tetapi
pergaulannya luas.
Hambatan
Ada beberapa hal yang menghambat usaha kita untuk mengatasi kesulitan dalam
bergaul, antara lain:
Arogansi tersembunyi
Ini biasanya sangat halus bahkan kurang disadari. Namun ada bentuk nyata yang
bisa mewakili, misalnya kita menolak untuk bertanya kepada orang lain lebih
dulu dengan alasan "untuk apa bertanya duluan?", menolak berjabat
tangan lebih dulu, dan seterusnya. Meski ini adalah hak kita, tetapi kalau
yang kita inginkan adalah menjalin pergaulan, maka kita perlu menggantinya
dengan yang lebih bersahabat.
Ada juga yang
disebut dengan istilah "terlalu pasif". Misalnya menunggu ditanya
lebih dulu, menunggu diajak berjabat tangan lebih dulu, menunggu disapa lebih
dulu, menunggu diajak senyum lebih dulu, dan seterusnya. Dua hal ini bisa
mengganggu pergaulan.
Sungguh indah ajaran Islam yang menganjurkan berwajah berseri-seri dan
menebarkan salam. Ini berarti menganjurkan kita rendah hati dan bersikap
aktif, tidak sebagaimana halangan gaul di atas.
Terlalu memikirkan diri
sendiri
Ini bisa mengganggu kelancaraan saat sedang berbicara dengan orang lain.
Ketika sedang berbicara dengan orang lain, jangan memikirkan bagaimana sepatu
Anda, rambut Anda, cara duduk Anda, dan seterusnya. Atau juga jangan
mengembangkan asumsi seperti misalnya: bagaimana orang lain menilai kostum
saya, dan semacamnya. Ini kerap membuat konsentrasi Anda bukan pada
pembicaraan, tetapi kepada diri sendiri. Jadi, fokuskan pada bagaimana
menciptakan suasana supaya bisa menjadi hidup, bukan memikirkan diri sendiri.
Terlalu banyak menilai
orang lain
Untuk membuka pintu pergaulan, nomor duakan menilai orang. Atau, simpan dulu
di batin Anda. Terlalu cepat menghakimi orang lain bisa mengganggu kelancaran
membuka pergaulan. Yang lebih dibutuhkan adalah kemampuan memunculkan asumsi
bahwa semua orang itu punya sisi positif dan juga punya sisi negatif. Asumsi
ini akan banyak membantu dalam melancarkan urusan pergaulan.
Masalah kejiwaan yang umum
Ada sejumlah
masalah kejiwaan umum yang kerap menghambat pergaulan, misalnya kurang pede,
malu tanpa alasan yang jelas, takut, cepat ngambek, sering terjadi konflik
dengan orang lain, dan lain-lain. Ada
banyak tip yang bisa kita baca dari berbagai sumber untuk mengatasi masalah
ini. Namun begitu, ada satu kata kunci yang tidak bisa ditinggalkan, yaitu:
menghilangkannya dengan cara mempraktekkan, belajar memperbaiki diri dari
praktek yang kita lakukan.
Keberanian Anda dalam bergaul akan membaik apabila Anda terus mempraktekkan
pergaulan. Kepercayaan diri Anda akan tumbuh membaik bukan karena Anda banyak
tahu tentang tip pergaulan tetapi karena Anda banyak latihan bergaul. Tip,
strategi atau pengetahuan itu dibutuhkan pada saat Anda sedang mempraktekkan,
bukan sedang memikirkan.
Hal lain yang tak kalah penting untuk diingat juga adalah mencampur adukkan
antara pergaulan dengan kepentingan lain, misalnya bisnis. Orang agak merasa
terganggu dengan pergaulan yang keakrabannya belum begitu mendalam tetapi
sudah bicara menawarkan produk dengan cara agresif. Jika Anda harus
melakukannya juga, tempuhlah cara yang paling asertif (sopan, tidak bernada
"memaksa", didukung dengan alasan yang kuat).
|
1 komentar:
nice artikel. tenkyu so much...
Posting Komentar