Sesungguhnya
Allah mencipkatan hamba-Nya bukan karena iseng, tapi dengan tujuan yang
pasti yakni untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah tidak diterima jika tidak
ikhlas dan sesuai contoh sehingga dalam beribadah harus didasarkan ilmu
syar'i
|
|
Tujuan Penciptaaan makhluk
Ketahuilah wahai saudaraku yang semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadamu,
bahwasanya Allah azza wa jalla menciptakan alam semesta ini bukanlah karena
iseng atau
sekedar main-main, akan tetapi Allah menciptakan alam semesta ini
dengan tujuan yang pasti yakni untuk menguji siapa diantara hamba-Nya yang
pantas untuk memasuki surga yang penuh kenikmatan dan siapa diantara
hamba-Nya yang pantas untuk disiksa di neraka. Allah berfirman
أَفَحَسِبْتُمْ
أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ
إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan
kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada
Kami?” (Al-Mu’minun:115)
Allah juga berfirman
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاء وَالْأَرْضَ
وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada
di antara keduanya dengan bermain-main.” (Al-Anbiyaa:16)
Kemudian Allah menjelaskan tujuan penciptaan kehidupan ini
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ * الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ
لِيَبْلُوَكُمْ
أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun” (Al-Mulk:1-2)
Fudhail bin ‘Iyad menjelaskan bahwa yang paling baik amalnya adalah yang
paling ikhlas dan paling benar (sesuai contoh).
Perhatikanlah wahai saudaraku, Allah tidak mengatakan yang paling banyak
amalnya! akan tetapi yang paling baik amalnya, sehingga dalam beramal perlu
ilmu karena amalan tanpa didasari dengan ilmu itu tidak diterima, selain itu
beramal perlu keikhlasan, hanya karena Allah saja.
Allah juga menjelaskan bahwa tujuan penciptaan adalah untuk beribadah
kepada-Nya.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku.(Adz-Dzariaat: 56)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata “Makna ibadah adalah taat kepada Allah
dengan menjalankan apa-apa yang diperintahkan-Nya melalui lisan-lisan para
rasul”
Beliau menjelaskan lagi bahwa “Ibadah adalah hal yang mencakup segala
perkataan dan perbuatan, baik yang lahir maupun yang bathin yang dicintai dan
diridhai Allah
Allah mengirim utusan yang harus ditaati
Allah azza wa jalla tidak membiarkan begitu saja makhluk yang telah
diciptakan-Nya, bahkan membimbing mereka dengan diutusnya para rasul yang
bertugas untuk menunjukkan jalan kebaikan dan memperingatkan dari jalan-jalan
keburukan.
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَإِن مِّنْ أُمَّةٍ إِلَّا خلَا فِيهَا نَذِيرٌ
“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada
suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.
(Faathir: 24)
Taat kepada Rasul berarti juga taat kepada Allah
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Katakanlah: ’Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.(Ali-Imran: 31)
Rasulullah shalallahu wa’alaihi wa sallam bersabda
كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى” فقيل : ومن يأبى يا رسول الله؟ قال: “من أطاعني دخل الجنة ومن عصاني دخل النار
“Semua umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan”. Para
Sahabat bertanya “Ya Rasulullah, siapa yang enggan tersebut?” Beliau menjawab
“Barangsiapa yang taat kepadaku, niscaya akan masuk surga dan barang siapa
yang mendurhakaiku maka dialah yang telah enggan masuk surga” (HR. Bukhari)
Adakah jalan selain dengan mempelajari Al-Quran dan Hadits, kita dapat
memahami apa-apa yang diperintahkan dan dilarang?
Paham tidaknya seseorang tentang Islam merupakan salah satu tanda keselamatan
seseorang, dalam sebuah hadits Rasulullah shalallahu wa’alaihi wa sallam
bersabda
من يرد الله به خيراً يُفقهه في الدين
Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah
akan membuatnya pandai dalam agamanya (HR. Bukhari dan Muslim)
Apakah kebaikan di dunia itu? Kebaikan di dunia adalah ilmu dan amal shalih.
Adapun kebaikan di akhirat adalah surga.
Rasulullah shalallahu wa’alaihi wa sallam menegaskan bahwa amalan yang tidak
dicontohkan tidak akan diterima sebagaimana sabdanya
من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد
“Barangsiapa yang beramal tanpa ada
perintahnya, maka amalan tersebut tidak diterima” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, menuntut ilmu syar’i menjadi kewajiban setiap muslim, yakni
ilmu yang apabila seseorang tersebut tidak mengetahuinya dapat terjatuh dalam
pelanggaran aturan Allah, apakah berupa melakukan keharaman yang seharusnya
dia tinggalkan atau berupa meninggalkan kewajiban yang seharusnya dia
laksanakan, yakni ilmu tentang tauhid, aqidah, shalat, wudhu, puasa dan lain
sebagainya.
Referensi
1.Syarh Tsalatsatil Ushul, Syaikh Utsaimin
2.Kitabul Ilmi, Syaikh Utsaimin
|
1 komentar:
Jazakalloh mas teguh.
Sangat bermanfaat.
Posting Komentar